Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti bak bidadari yang memukau para pecinta wisata pantai. pantai ini terletak di pesisir selatan provinsi Jogjakarta tepatnya di kabupaten Gunungkidul. Masih satu deretan dengan pantai Baron, pantai Kukup, pantai krakal dan pantai Sundak. Pantai ini baru terkenal pada beberapa tahun terakhir ini. Maklum, dulunya pantai ini tidak dikelola secara profesional. Kini, dengan pengelola swasta yang juga mengelola Rumah Makan Indrayanti menyulap Pantai Pulang Syawal ini tidak kalah dengan Pantai Kuta Bali.
Pantai Indrayanti
Pantai Pulang Syawal adalah nama yang lazim dikenal warga setempat. Nama Indrayanti bisa dibilang kebetulan saja. Karena banyaknya pengunjung dan tidak ada papan nama yang jelas selain nama Cafe, maka disebutlah Indrayanti sebagai nama pantai tersebut. Pantai Indrayanti tepatnya berada di desa Tepus, Wonosari, Gunungkidul, DIY.


Boleh dikatakan, ketenaran Pantai Indrayanti telah mengalahkan pantai Baron dan pantai kukup yang lebih dulu dikenal sebagai pantai wisata. Boleh jadi karena kenyamanan juga. Di pantai Indrayanti, jangan coba-coba buang sampah sembarangan jika tidak mau kena denda Rp 10.000,- Denda ini semata-mata dikenakan demi menjaga kebersihan pantai sehingga wisatawan merasa nyaman.

Jika anda ingin menghabiskan malam di Indrayanti tak perlu khawatir karena telah disediakan penginapan dengan berbagai view dan pilihan harga. Konsep penginapannya adalah kembali ke alam (back to nature).Penginapan berukuran besar disetting di bawah bukit. Sedang yang berupa rumah panggung dan gubug berada di bibir pantai.

Sambil menikmati keindahan panorama karunia Tuhan di pantai Indrayanti ini, anda bisa menyewa jetski untuk mengarungi ombaknya. Payung-payung disediakan di sepanjang bibir pantai dengan sewa Rp 20.000,- sepuasnya. Di pantai Indrayanti, anda akan disuguhi keindahan pemandangan alam yang memadukan pantai pasir putih, bukit karang, dan jernihnya air pantai berwarna biru.

Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia

Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.

Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.

 
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.

Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).

Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.

Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.

Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.
Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera..... :)



 

Obyek Wisata Candi Borobudur

Sejarah Candi Borobudur

Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra. Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadharma.

Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.

Candi BorobudurArti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.

Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Sejak tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai World Heritage Site atau Warisan Dunia oleh UNESCO.

Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat yang terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Di setiap tingkat terdapat beberapa stupa. Seluruhnya terdapat 72 stupa selain stupa utama. Di setiap stupa terdapat patung Buddha. Sepuluh tingkat menggambarkan filsafat Buddha yaitu sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha di nirwana. Kesempurnaan ini dilambangkan oleh stupa utama di tingkat paling atas. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala yang menggambarkan kosmologi Buddha dan cara berpikir manusia.

Di keempat sisi candi terdapat pintu gerbang dan tangga ke tingkat di atasnya seperti sebuah piramida. Hal ini menggambarkan filosofi Buddha yaitu semua kehidupan berasal dari bebatuan. Batu kemudian menjadi pasir, lalu menjadi tumbuhan, lalu menjadi serangga, kemudian menjadi binatang liar, lalu binatang peliharaan, dan terakhir menjadi manusia. Proses ini disebut sebagai reinkarnasi. Proses terakhir adalah menjadi jiwa dan akhirnya masuk ke nirwana. Setiap tahapan pencerahan pada proses kehidupan ini berdasarkan filosofi Buddha digambarkan pada relief dan patung pada seluruh Candi Borobudur.

Bangunan raksasa ini hanya berupa tumpukan balok batu raksasa yang memiliki ketinggian total 42 meter. Setiap batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat. Batu-batu ini hanya disambung berdasarkan pola dan ditumpuk. Bagian dasar Candi Borobudur berukuran sekitar 118 m pada setiap sisi. Batu-batu yang digunakan kira-kira sebanyak 55.000 meter kubik. Semua batu tersebut diambil dari sungai di sekitar Candi Borobudur. Batu-batu ini dipotong lalu diangkut dan disambung dengan pola seperti permainan lego. Semuanya tanpa menggunakan perekat atau semen.

Sedangkan relief mulai dibuat setelah batu-batuan tersebut selesai ditumpuk dan disambung. Relief terdapat pada dinding candi. Candi Borobudur memiliki 2670 relief yang berbeda. Relief ini dibaca searah putaran jarum jam. Relief ini menggambarkan suatu cerita yang cara membacanya dimulai dan diakhiri pada pintu gerbang di sebelah timur. Hal ini menunjukkan bahwa pintu gerbang utama Candi Borobudur menghadap timur seperti umumnya candi Buddha lainnya.

Perayaan Waisak di Borobudur

Setiap tahun pada bulan purnama penuh pada bulan Mei (atau Juni pada tahun kabisat), umat Buddha di Indonesia memperingati Waisak di Candi Borobudur. Waisak diperingati sebagai hari kelahiran, kematian dan saat ketika Siddharta Gautama memperoleh kebijaksanaan tertinggi dengan menjadi Buddha Shakyamuni. Ketiga peristiwa ini disebut sebagai Trisuci Waisak. Upacara Waisak dipusatkan pada tiga buah candi Buddha dengan berjalan dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur.
Pada malam Waisak, khususnya saat detik-detik puncak bulan purnama, penganut Buddha berkumpul mengelilingi Borobudur. Pada saat itu, Borobudur dipercayai sebagai tempat berkumpulnya kekuatan supranatural. Menurut kepercayaan, pada saat Waisak, Buddha akan muncul secara kelihatan pada puncak gunung di bagian selatan.

Borobudur

Saat ini, Borobudur telah menjadi obyek wisata yang menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Selain itu, Candi Borobudur telah menjadi tempat suci bagi penganut Buddha di Indonesia dan menjadi pusat perayaan tahunan paling penting penganut Buddha yaitu Waisak.
Borobudur menjadi salah satu bukti kehebatan dan kecerdasan manusia yang pernah dibuat di Indonesia. Borobudur menjadi obyek wisata dan budaya utama di Indonesia selain Bali dan Jakarta. Setelah mengunjungi Borobudur, Anda bisa juga mengunjungi desa di sekitarnya seperti Karanganyar yang memiliki beberapa obyek wisata menarik.

Obyek Wisata Kota Pati

Kabupaten Pati mempunyai beberapa obyek pariwisata yang merupakan salah satu daya tarik dari Kabupaten Pati. Industri pariwisata ini mendapat perhatian cukup besar dari Pemerintah Kabupaten Pati sebagai salah satu penyumbang dana pembangunan. Adapun Sektor Pariwisata yang menonjol Tempat Rekreasi,diantaranya sebagai berikut : Obyek Wisata Alam 'GUA PANCUR'.
Terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen dari kota Pati 20 km, panjang gua 7365 m dengan stalagtit dan stalagnit sangat indah.Debit air + 40 lt/detik cukup untuk pengairan sawah di sekitarnya. Fasilitas kolam pancing, hutan jati, pemandangan alam yang indah.


Obyek Wisata Alam 'GUA WAREH'.
Terletak di Desa Kedumulyo Kec Sukolilo sejauh + 24 km dari kota Pati, luas areal obyek 4,5 ha mempunyai 2 lorong, kekiri 100 m panjangnya, terdapat sungai bawah tanah dan kearah kanan dari mulut gua panjangnya 50 m tembus ke luar gua.





Obyek Wisata Alam 'GUNUNG ROWO INDAH'.

Terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Jarak dari Kota Pati lebih kurang 16km, dengan kondisi jalan beraspal. Luas areal obyek lebih kurang 320 ha dengan pemandangan 
alam yang indah berupa gunung dan lembah yang hijau penuh tanaman kopi, cengkih, buah-buahan dan tanaman pertanian laiinya. 
Falilitas :
  • Wisata air Speed boat, bebek air 
  • Taman rekreasi Mainan anak-anak, Gardu pandang, panggung terbuka 
  • Jalan Lingkar. Pada hari-hari besar diadakan hiburan dan lomba.
Objek Wisata Alam ' WADUK SELOROMO'
Terletak di Desa Gembong Kec.Gembong, Jalan menuju lokasi waduk sudah beraspal. Waduk Gembong pada awalnya diproyeksikan mampu menampung air sekitar 9,5 juta meter kubik, yang berasal dari Sungai Giling, Sentul,

Potensi : Perairan budidaya ikan air tawar.
Kondisi Lahan: Aluvial, regosol, red yellow mediteran, tapografi datar
Sejarah: Menurut catatan, waduk itu dibangun semasa pemerintahan Belanda tahun 1928.
Wuni, Lampean, dan Sungai Jering.


Objek Wisata Alam 'AIR TERJUN GRONJOGAN SEWU DAN AIR TERJUN SEPLETUS'
Terletak di Desa Jrahi Kecamatan gunungwungkal, sejauh lebih kurang 27km dari Kota Pati.Terjunan air Grinjingan Sewu lebih kurang 25 meter dan Terjunan air Sepletus lebih kurang 100 meter di tengah kehijauan alam yang asri, sejuk dan indah. Tanaman Bawang putih dan jeruk adalah penghasilan utama bagi penduduk sekitar obyek. Lokasi air terjun ini lebih kurang 600 meter dari permukaan laut. 


Obyek Wisata Budaya 'PINTU GERBANG MAJAPAHIT'.
Terletak di Desa Muktiharjo Kec Margorejo, sejauh 4 km dari kota Pati.Pintu Gerbang ini merupakan peninggalan kerajaan Mojopahit yang di angkat oleh Kebonyabrang sebagai persyaratan untuk diakui sebagai Putra Sunan Muria, namun setelah sampai di Desa Rondole, Kebonyabrang tidak kuat melanjutkan perjalanan. Akhirnya Sunan Muria memerintahkan bahwa perjalanan tidak usah diteruskan dan Kebonyabrang disuruh menunggu pintu gerbang tersebut sampai meniggal dunia.



Objek Wisata Budaya 'SENDANG TIRTA MARTA SANI'.
Terletak di Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu sejauh lebih kurang 4 Km dari Kota Pati. Sendang Seni adalah sumber air dimana Sunan Kalijogo akan mengambil air wudlu tiba-tiba disisani oleh pengawalnya sehingga disabda oleh beliau menjadi seekor bulus. 

Di komplek obyek ini terdapat Makam Adipati Pragola beserta pengawalnya dan masih dianggap keramat oleh masyarakat sekitarnya. 

Setiap tahun tepatnya bulan Maulud selalu diadakan prosesi oleh Yayasan Handodento. 
Fasilitas : 

  • Paseban : Tempat untuk mengheningkan diri mohon kepada Sang Pencipta.
  • Padusan : Tempat mandi yang airnya diambil dari Sendangsani yang sementara dipercayai membawa berkah.
  • Kolamrenang : Sarana rekreasi anak-anak dan remaja (dalam proses perbaikan).
  • Pendopo : Sarana pentas kesenian Pati.
  • Areal Parkir yang luas.
Objek Wisata 'KEBUN KOPI JOLLONG'.
Terletak disisi timur Pegunungan Muria pada ketinggian 800m dari permukaan laut, di Desa Jollong Kecamatan Gembong lebih kurang 20km dari Kota Pati, berpanorama indah dan berhawa sejuk. Pabrik kopi dn perkebunannya bekas peninggalan Belanda yang sampai saat ini masih aktif berprodoksi
Kondisi jalan menuju ke obyek sudah beraspal dan bisa dijangkau kendaraan roda empat sampai di depan obyek 

Daya Tarik obyek Wisata :
  • Camping Fasilitasnya sudah baik dan sering digunakan untuk camping adik-adik pramuka dan mendapatkan respons yang baik, karena sudah dibuatkan fasilitas-fasilitasnya antara lain Lapangan, mck, sungai dengan air yang selalu bersih dan arena parkir yang luas.
  • Kebun Bunga Kebun Bunga yang dikembangkan oleh PTP dengan luas lahan lebih kurang 400m2 terletak di lingkungan rumah dinas administratur PTPXVIII Kebun Kopi Jollong.
  • Air Terjun
  • Kondisinya nampak asri dan alam sekitarnya sangat indah, Dan untuk menuju ke lokasi sudah dibuatkan jalan setapak.
OBYEK WISATA RELIGIUS

Obyek Wisata MAKAM SARIDIN (SYECH JANGKUNG)
Terletak di Desa Landoh, Kecamatan Kayen sejauh lebih kurang 17 Km dari Kota Pati ke arah selatan melalui jalan raya menuju Kabupaten Purwodadi turun di Kayen, ke lokasi lewat jalan kampung yang sudah beraspal sampai desa makam.

Fasilitas Obyek: 
  • Bangunan Pendopo.
  • Tempat Mandi,Cuci dan Kakus.
  • Bangunan Masjid.
  • Tempat Penitipan Sandal/Sepatu.
  • Bangunan Makam.
  • Tempat Parkir.
    Makam ini ramai dikunjingi wisatawan, lebih-lebih hari Jum'at Pahing, penunjung dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur,Sumatera bahkan Malaysia dan Singapura.
    Mengenai Upacara Khol dilaksanakan setiap tanggal :
    14 - 15 bulan Rajab dengan acara : Upacara Ganti Selambu, Pasar Malam, Pengajian
    Sejarah :
    Menurut cerita Saridin (Syech Jangkung) dilahirkan di Desa Landoh Kiringan Tayu.Setelah dewasa beliau berkelana di daerah-daerah Pulau Jawa bahkan sampai di Sumatera untuk menyebarkan Agama Islam.
    Waktu masih hidup beliau wasiat apabila wafat agar dimakamkan di Desa Landoh,Kayen.
    Dikomplek Makam Saridin ada beberapa makam :
    1. Makam bakul legen yaitu Prayoguna dan Bakirah.
    2. Makam isteri-isterinya yaitu RA Retno Jinoli dan RA Pandan Arum.
      Obyek Wisata 'MAKAM SYECH KH.AKHMAD MUTAMAKKIN'.
      Terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati yang dikenal sebagai Kampung Pesantren.Desa yang posisinya jauh dari keramaian kota sekitar lebih kurang 18 Km dari Kota Pati ke Utara dengan kondisi jalan sudah beraspal.
      Asal-Usul: Syech KH. Akhmad Mutamakkin adalah salah seorang wali ullah yang banyak mempunyai karomah dan telah berjasa besar dalam perintisan dan penyebaran Agama Islam, seorang faqih yang disegani serta berpandangan jauh beliau berdakwah dari tempat ke tempat yang dianggap tepat sasaran.Setiap tanggal 10 Muharam Hari Haul beliau diperingati dengan penuh hidmat.


      Obyek Wisata 'MAKAM SYECH RONGGO KUSUMO'.
      Terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Margoyoso,Kabupaten Pati, sebelah Barat Desa Kajen lebih kurang 2 Km. 
      Cerita singkat:

      K.Raden Ronggokusumo adalah putera K.Agung Meruwut yang juga masih keponakan KH.Ahmad Mutamakkin yang merupakan salah satu murid yang lain, ia diperintahkan untuk membuka tanah (menebang hutan) disebelah barat Desa Kajen. 
      Perintah beliau dilaksanakan penuh tanggungjawab sehingga dalam waktu yang singkat (konon dalam waktu satu malam) tanah tersebut terlihat emplak-emplak, sehingga oleh beliau dinamai Desa NGEMPLAK. 
      K.Raden Ronggokusumo menetap di Desa tersebut dan ia berjasa besar dalam menyiarkan Agama Islam.Setiap tanggal 10 Shafar, Hari Ulang Tahun atau Haul yang selalu dibanjiri oleh para zairin dari berbagai daerah.

      Obyek Wisata di Kudus

      Keindahan Air Terjun Monthel di kawasan Pegunungan Muria, Desa Colo, Kec. Dawe, Kudus
      Kudus, bagi yang sudah pernah menyusuri jalan Pantura Jawa, pasti sudah tak asing lagi dengan kata Kudus. Kota yang mempunyai julukan Kota Kretek ini terletak di antara Kabupaten Demak dan Pati. Mungkin belum banyak yang tahu kalau ternyata di Kudus mempunyai banyak spot menarik yang tak boleh dipandang sebelah mata. Berikut daftar tempat wisata yang ada di Kota Kudus.

      1. Wisata Alam
      • Air Terjun Monthel
      • Rejuni Air Tiga Rasa
      • Hutan Kajar
      • Rahtawu
      • Situs Purba Patiayam
      • Taman Krida Wisata

      Suasana di sekitar Menara Kudus
       2. Wisata Sejarah
      • Menara & Makam Sunan Kudus
      • Masjid & Makam Sunan Muria
      • Makam Pangeran Puger
      • Makam Kiai Telinging
      • Makam Keluarga Adipati Aryo condronegoro III (di dalam ada makam Drs RMP Sosro Kartono – Kakak RA Kartini)
      • Makam Dewi Nawangsih & Bagus Rinangku
      • Makam Mbah Kaliyitno
      • Tugu Identitas
      • Museum Kretek
      • Rumah Adat Kudus
      • Studio Taqim Art
      3. Kuliner Khas Kudus
      • Soto Ayam
      • Soto Kerbau
      • Sate Kerbau Nasi Pindang
      • Lentog Tanjung
      • Jenang Kudus
      • Madu Mongso
      • Keciput
      • Pisang Byar
      • Parijoto
      • jangklong

      4. Daftar Hotel di Kudus
      • Griptha
      • Notosari
      • Kenari Asri
      • Prima Graha
      • Air Mancur
      • Wisma Karima
      • Duta Wisata
      • Wisma Salimna
      • Poroliman
      • Jati Asri
      • Kudus Indah
      • Grand Tanjung
      • Mahkota
      • Graha Muria
      • Central
      • Abbas
      • Salam Asri
      • Kingis
      • Jogja
      • Majesty
      • Surya Kencana
      • Star
      • Nuansa Asri
      • Mulia

      Tari Kretek
       5. Tarian Tradisional
      • Tari Kretek
      • Tari Terbang Papat
      • Tari Cendono-Cendani
      6. Daftar Restoran/Rumah Makan
      • Griptha
      • Omah Mode
      • Paparonis Pizza
      • RM Sederhana
      • Honocoroko
      • Kentucky Fried Chicken (KFC)
      • Sari Lembur Kuring
      • Bale Raos
      • Garuda
      • Ssenari
      • Arum Sari
      • Aneka Rasa
      • Eco Roso
      • Soto Bu Jatmi
      • Soto Kerbau Karso Karsi
      • Mie Tebet
      • Taman bojana
      • Opor Panggang Sunggingan
      • Sari Rasa
      • Soto Ayam Pak Denuh
      • Sari Murni
      • Muria Bundo
      • Saung Bambu Wulung
      7. Tourism & Travel Agency
      • Vera Aqrista
      • Nice Travelling
      • Safari Tour
      • JK Tours
      • Mahardika Wisata
      • Interjasa Wisata
      • Hidayah Tours
      • Rikola
      • Dahayu

      Nah, bagi yang suka jalan-jalan dan belum pernah menyambangi Kota Kudus, coba mampir deh, banyak tempat-tempat menarik yang bakal bikin kalian selalu ingat dengan Kota Kudus. Selamat Berlibur ;)